Food & Hotel Asia Exhibition @Singapore

Event yang berlangsung 17 – 20 April 2012 di Singapore Expo, hanya bisa saya ikuti sehari saja yaitu tanggal 19 April. Mau nambah sehari lagi kok harus nambah stay, meski nginap di ‘budget hotel’ Singapore, bagi saya masih saja harganya terlalu tinggi. Mau nginep ala backpacker di dorm….wah belum biasa, sendirian lagi, mestinya yang beginian saya lakukan sepuluh tahun yang lalu.

Bermula dari baca iklan event tsb di harian Kompas, panitia menawarkan pre-registering buat yang mau berkunjung. Tak menyia nyiakan kesempatan itu, saya register di official web mereka, mengisi formulir yang disediakan secara online, dan dalam hitungan menit balasan berupa approval dari panitia, saya terima via email. Wah cepat sekali responnya. Pengunjung non-registered harus bayar SGD 80.

Banyak informasi yang saya butuhkan sebelum memutuskan pergi ke sana. Untung panitia punya fan page di Facebook, saya tanya2 di wall mereka, dan surprise mereka selalu menjawab apapun pertanyaan saya, responnya cepat sekali. Mungkin CS mereka standby 24 jam 😀

Segera saya hunting tiket pesawat murah ke Singapore, wah banyak sekali pilihan, terutama yang lewat Jakarta, murah abis. Kebetulan secara bersamaan saya dapat undangan dari panitia GIST (Global Innovation through Science & Technology) Startup Bootcamp yang mengharuskan saya berada di Jakarta tanggal 18 April, maka saya memilih ke Jakarta dulu baru lanjut ke Singapore. Dapat tiket Batavia Air Jakarta – Singapore cuma 345.000 rupiah, gilaa kayak naik kereta saja.

Sendirian saya berangkat ke Singapore dari Jakarta. Sampai di Changi Airport ketemu kenalan baru sesama Indonesia yang mau berkunjung ke pameran tsb. Ketemu rombongan @dapurcokelat dengan Mas Didi (Operation Manager) yang ramah dan helpfull, dia jadi guide dadakan, ketemu chef Mandarin Hotel Surabaya, dan juga rombongan dari Campina. Wah perusahaan besar sering ngirim stafnya mengunjungi pameran pameran di LN yah. Semoga nanti @aremafood bisa seperti itu.

Lokasi pameran di Singapore Expo, tempat yang sangat luaaaas, ada 9 hall di sana, dan dipakai semua pada event ini. 1 hall luasnya setara dengan 1 hipermarket (bukan supermarket lho), jadi bisa dibayangkan seberapa luas 9 hall itu. Singapore Expo sangat dekat sekali dengan Changi Airport, hanya berjarak 1 stasiun MRT (Mass Rapid Transport).

Betapa pemerintah Singapore memikirkan setiap detil pembangunan Singapore Expo. Pameran2 di Singapore kebanyakan bertaraf Internasional, jadi sangat membantu pengunjung dari LN dengan pemilihan tempat dekat airport.

Dalam sehari saya hanya sanggup muter muter 4 hall dari 9 hall, itupun sudah lumayan bikin kaki lecet, dan malamnya bengkak 😦 Idealnya jika mengunjungi pameran ini minimal 2 hari, dan lebih baik kalau rombongan. Seperti yang dilakukan rombongan Campina, mereka bagi tugas, seorang bertugas muterin hall yang memamerkan mesin dan alat2 produksi makanan. Yang lain fokus di hall yang memamerkan ‘food ingredients’. Yang lain lagi di hall ‘bakery & pastry’. Lha saya sendirian….bagi tugas dengan siapa 😦

Sebelumnya saya sudah memilih 4 hall khusus ‘food ingredients’ saja yang akan saya kunjungi. Hall khusus hotel, wine, bakery & pastry sengaja saya lewatkan. Tapi belakangan menyesal, karena tidak mengunjungi hall yang ada stan mesin mesin industri makanan. Mengunjungi pamaren ini harus dengan persiapan matang, fisik dan ‘konwledge’.

Yang menarik perhatian saya adalah beberapa stan dari negara Asia, terutama stan ‘food ingredients’ yang berbasis hasil pertanian, cucok gitu sama merchandise @aremafood. Stan dari negara Taiwan, Malaysia, Korea teratur rapi menempati beberapa blok yang terdiri dari sekitar 10-20 stan. Mungkin mereka di-support pemerintah sehingga terkoordinir dengan rapi.

Lain dengan beberapa stan Indonesia yang berpencar tidak dalam satu blok. Saya mencoba ngobrol dengan pemilik stan dari Indonesia. Mereka buka stan secara mandiri, tidak ada bantuan pemerintah sama sekali. Hebat dong.

Stan Taiwan sangat menarik perhatian saya. Setahu saya Taiwan adalah produsen elektronik, ternyata produk produk hasil pertanian mereka sangat beragam. Selain anggrek, Taiwan ternyata juga punya keripik buah, danproses pengolahannya sudah setahap lebih maju dari produk Indonesia. Keripik buah ala Indonesia masih diolah dengan media minyak nabati, meski sudah menggunakan vaccuum frying.

Keripik buah ala Taiwan dan Thailand, tidak menggunakan minyak dalam proses pengolahannya, oil free, sugar free. Jadi bener bener dari buah tanpa penambahan apapun. Mereka menggunakan teknologi ‘vaccuum freeze dried’. Buah buahan tropis seperti nangka, apel, mangga, durian, manggis dipotong berbentuk batang dan diproses, hasilnya adalah potongan buah yang renyah, empuk dan rasa aslinya masih terasa oleh indera pencecap.

Selain keripik buah, Taiwan punya proses pengolahan buah menjadi ‘puree’, ataupun buah asli yang sudah dikupas, disterilkan, dan dikemas dalam kantong plastik. Kata penjaga stannya kemasan seperti itu tahan selama setahun dalam freezer….woow.

Saya membayangkan apakah produk produk seperti itu bakal laku di tanah air. Di sini orang masih suka mengonsumsi buah asli. Masih terasa aneh mengonsumsi buah dalam bentuk ‘puree’.

Dari stan Korea yang menarik minat saya adalah pengolahan lidah buaya menjadi berbagai macam jus. Jus lidah buaya dicampur dengan buah buahan. Lha lidah buaya ini kan buanyak di tanah air kita. Jus lidah buaya tsb terasa enak, apalagi yang mix dengan buah. Saya asyik saja mencobai berbagai macam tester dari banyak stan. Lumayan kenyang, pengganti lunch, bisa ngirit nih.

Stan dari negara negara maju seperti USA, Australia, German, kurang menarik minat saya. Padahal stan mereka sangat megah menempati beberapa blok, tapi produknya hanya didominasi produk daging, susu, tidak ada yang terlalu amazing. Eh tapi ada banyak kreativitas di sana. Ice cream cone yang biasanya hanya berupa wafer dengan warna kuning kecoklatan, kemarin saya menjumpai wafer untuk cone ini dalam berbagai warna dan ‘coating’ yang tampil cantik dan memikat. Ada juga kue macaroon, ini kue dari mana sih kok ngetren banget. Sayang cuma display saja mereka gak bagi bagi tester 😦

Stan negara negara Eropa, seperti Belgia pasti menampilkan coklat dong, wah banyak praline dibagi bagi sebagai tester. Italia dengan kopi Illy-nya, emang mereka punya tanaman kopi? Di pameran ini tidak ada produk kopi dan cokelat dari Indonesia. Stan negara Turki dan Yunani menampilkan macam2 olahan buah zaitun. Saya kenyang mencicipi buah zaitun olahan, saya suka dengan rasanya. Macam2 keju juga banyak ditampilkan di stan Eropa, dari yang berbau harum sampai berbau busuk ada semua 😀

Kue Macaroon yang cantik memikat, sayang gak ada tester 😦
Aneka ragam wafer untuk ice cream cone
Pernah makan es krim Diamond produk Indonesia, ini dia stannya
Spices dari Indonesia

Beberapa stan Indonesia yang saya temui antara lain: Diamond (produsen es krim), Orang Tua (snack), Helmigs (jamu). Ada stan produk bumbu dan rempah rempah, kurang terkenal karena bisnis mereka melayani B2B. Saya ajak ngobrol pemiliknya, beliau mengatakan menyuplai rempah rempah ke McCormick, brand bumbu kemasan yang terkenal, dan perusahaan Taiwan yang memproduksi bumbu instan.

Stan kemasan makanan juga banyak, terutama dari negara Asia, mereka semua berlomba lomba membuat kemasan biodegradable. Mereka menciptakan produk kemasan pengganti kemasan styrofoam yang ditengarai menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan juga sulit diurai kembali.

Benang merah dari beberapa stan negara negara Asia yang menjadi fokus kunjungan saya adalah tren makanan sekarang menuju ke ‘healthy food’. Makanan dengan seminimal mungkin penambahan zat kimia dengan proses pengolahan makanan yang minimalis sehingga kesegarannya terjaga menjadi tren saat ini. Mungkin Indonesia masih perlu beberapa tahun untuk mengikuti tren tsb.

Freeze Fruit Cubes, dibuat dari puree buah yang dibekukan, produk Taiwan...hmmm.

6 thoughts on “Food & Hotel Asia Exhibition @Singapore

  1. hebat banget petualangannya….asyik nih kayanya klo bisa ikutan nemenin keliling…

    ajak ajak ya Mba klo mau ke pameran lagi…hehehe…secara pengen belajar jg dr aremafood.com

    sukses selalu..

  2. Iya nih pak, melihat pameran bareng2 lebih asiiik, bs sharing penginapan, dan bagi tugas kl pamerannya gede banget. Next 2 years bakal ada lagi pamerannya, mungkin bisa woro2 di milis TDA

Leave a comment