Fruit & Vegetable Chips Andalan – Kane Kane

Keripik Wortel Kane Kane

Sudah 3 bulan lebih blog ini kosong dari tulisan baru. Saya sedang mempersiapkan produk baru Aremafood, yang ternyata lebih menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Kalau modal? Modal tidak sebanyak pikiran yang saya curahkan.

Mulai dari pengurusan ijin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) di Dinas Kesehatan (DinKes) kota Malang, yang ternyata ada perubahan peraturan dan nomer baru. Total saya butuh waktu 2 bulan untuk menunggu nomer P-IRT produk baru saya turun. Masak sih hanya karena peraturan baru, butuh waktu 2 bulan. Ternyata ada kesalahan krusial yang saya lakukan. Saya salah memilih pegawai Dinkes untuk menangani permohonan  nomer baru produk saya.

Entahlah dia selalu mengulur ngulur waktu. Jika saya telpon selalu saja ada alasan bahwa nomer produk saya belum selesai, saya diminta telpon seminggu lagi. Saya telpon lagi juga masih saja belum selesai, benar benar mengherankan, kalau persyaratan sudah lengkap, apa susahnya sih update data di list P-IRT dan menambah nomer baru, terus cetak sertifikatnya. Saya tahu betul itu pekerjaan mudah, karena produk saya yang pertama cepat sekali nomernya turun.

Teman teman ada yang menyarankan untuk memberi uang pelicin agar urusan jadi lancar car. Gak ah, sudah gak jaman lagi kayak gitu, saya bersikukuh untuk menunggu dan agak sedikit menerornya dengan telpon. Bayangin saja, persiapan panen Lebaran kali ini saya sudah ketinggalan jauh, hanya karena nomer produk itu belum turun. Yah nasiiib, Lebaran kali ini belum bisa panen, karena persiapan terlalu mepet.

Karena jengkel saya iseng iseng datang ke kantor Dinkes, kebetulan waktu itu pegawai yang menangani nomer produk saya lagi dinas luar. Yang ada adalah Ibu yang menangani produk saya yang dahulu, segera saya ceritakan masalah saya. Beliau langsung bertindak, memeriksa berkas berkas saya, dan langsung mencetak sertifikat P-IRT untuk produk saya saat itu juga. Sim salabim 5 menit selesai. Whaaaaat???

Sontak kejengkelan saya selama 2 bulan menunggu sirna tanpa bekas melihat 2 sertifikat P-IRT selesai dicetak dalam 5 menit. Saya sampai tidak habis pikir, hanya karena salah pilih orang beda jauh langit dan bumi nasib saya. Ah sudahlah, tidak perlu membahas itu terlalu jauh, bikin capek. Sekarang pekerjaan besar sudah menanti.

Pekerjaan selanjutnya memperbaiki desain kemasan, mencari kemasan aluminium foil yang bagus tapi gak perlu merogoh modal terlalu banyak.

Inilah hasil akhir karya saya:

Keripik Buah Nangka Premium Kane Kane
Keripik Buah Apel Manalagi Kane Kane

—————–

Kota Malang selain terkenal dengan keripik tempe, keripik buah juga laris manis. Buah yang enak dijadikan keripik adalah nangka dan apel. Buah nangkanya dipilih yang ukuran besar, karena lebih renyah. Buah apel yang dipakai adalah apel manalagi, apel khas kota Malang yang berwarna hijau cerah, rasanya manis asem. Buah buah ini paling enak dijadikan keripik karena kandungan pati dan fruktosa-nya.

Sudah pernah lihat wortel dijadikan keripik? Enaaak lho. Apalagi keripik wortel impor (ini yang mengurangi kebahagiaan saya). Wortel impor dari China yang besar dan berwarna merah terang, renyah tapi empuk, bahkan hatinyapun (bagian tengah) enak juga dimakan. Kalau wortel lokal, warna merahnya kurang cerah, dan hatinya terlalu keras untuk dijadikan keripik. Mestinya wortel impor ini sudah bisa ditanam di Indonesia, kabarnya sih kayaknya sudah, tapi saya belum tahu supplier-nya. Jangan jangan tata niaga wortel ini juga dikuasi mafia impor seperti halnya kedelai…………..duuuh.

Keripik Apel & Wortel

Dengan bantuan mesin Vaccum Frying, buah dan sayur tadi bisa digoreng pada suhu rendah. Jadi rasa dan tekstur bisa lebih baik daripada jika digoreng dengan cara konvensional dengan suhu tinggi. Nangka jadi berwarna kuning keemasan, cantiik. Apelnya kuning pucat, renyah sekali. Kalau wortel paliiing cantik. Warna merah terangnya terjaga, padahal gak ada tambahan pewarna kimia, sama sekali.

Mungkin juga tampilan yang cantik tadi bantuan dari penggunaan minyak kelapa, bukan minyak sawit. Minyak kelapa lebih mahal dari minyak sawit, dari beberapa literatur menyebutkan kalau minyak kelapa lebih sehat dari minyak sawit. Membuat hasil gorengan lebih renyah dan tahan lama.

Masih ingat minyak kelapa dengan merk Cap Ikan Dorang? Dulu waktu saya masih SD, Ibu saya selalu pakai minyak ini. Dan sepertinya semua rumah tangga memakainya. Lambat laun pamor minyak kelapa memudar digantikan minyak sawit yang lebih murah. Minyak kelapa inilah yang saya pakai kali ini.

Ketiga produk itu tidak menggunakan pengawet, pewarna, dan tidak ada penambahan gula. Minimalis deh. cuma buah asli dan minyak kelapa. That’s all.

11 thoughts on “Fruit & Vegetable Chips Andalan – Kane Kane

  1. Wah hebat Jeng, meningkat terus Arema foodnya. Beberapa waktu lalu di Thailand Expo di Jakarta ada juga keripik nangka. kalau soal rada kayaknya enakan nangka indonesia. terus mereka juga membuat keripik duren. iya kayaknya duren mateng dibikin keripik sehingga renyah dan gembur, garing tp tak kehilangan rada durennya. sukses ya jeng 🙂

    1. Kl Thailand teknik pengolahannya sdh cukup bagus Mbak Evi. Keripik duren dibuat dari potongan duren, dibekukan, kemudian dikeringkan, shg kadar airnya hampir hilang, gak perlu media minyak. Di kita msh blm diproduksi masal teknik Vaccuum Freeze Drying. Kepingin banget Mbak, tp itu mesin dan proses pengolahannya masih mahal.

  2. hi.. sukses ya untuk usahanya.. btw.. saya bisa minta tolong info untuk pengurusan pirt area lawang? susah atau gampang ya urusnya? tq yaa.. klo berkenan menjawab bisa ke sms 0817384739. terima kasih..

    Emmi

  3. numpang nanya nih mbk, klo misalnya saya mengemas ulang makanan yang diolah di tempat lain, apakah kita perlu mendaftar untuk dibuatkan P-IRT juga ?..

  4. Kl di Kota Malang (Dinkes Malang) syarat repacking adalah : 1. produk yg akan dikemas ulang sdh punya PIRT, 2. Surat Pernyataan dr supplier bahwa dia mengijinkan produknya dikemas ulang. Untuk kota lain kemungkinan syaratnya beda. Tks

  5. numpang tanya nih mbak., syarat mkanan yg bisa lolos no PIRT nya tu ky gmna sih?? ketentuannya gtu kek apa?? mkasih buangget lo klo d reply, pengen banget jd wirausaha nih soalnya

    1. Gampang kok pengajuan PIRT, yg bs lolos ya tentu yg dibikin dg cara higienis, sdh ada merk, sdh ada logo stiker kemasan, sdh punya desain kemasan. Bisa menyebutkan dg jelas bahan pembuatnya. Bersedia mengikuti workshop sehari ttg pengelolan makanan. Itu utk apply PIRT di Dinkes Malang. Kalau di kota lian kemungkinan lain persyaratannya.

Leave a comment